SCHOOL for REFUGEE

#SekolahPemimpinPeradaban #SekolahAdabQur'ani

Pengungsi dan pencari suaka di Indonesia mengalami kondisi sulit dalam memenuhi hak dasar mereka, seperti, hunian, akses layanan kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak. Pemerintah Indonesia sering kali menghadapi kendala dalam memenuhi hak dasar ini. Hal tersebut karena Indonesia tidak meratifikasi konvensi internasional tentang pengungsi. Di samping itu, negara-negara maju yang biasanya menjadi tujuan resettlement makin ketat dalam menerima pengungsi, salah satu penyebabnya karena kondisi ekonomi global yang sulit.

GREAT Edunesia telah aktif memenuhi hak dasar pengungsi, terutama dalam bidang pendidikan. Program School for Refugee (SfR) membantu anak-anak pengungsi bersiap untuk masuk sekolah formal melalui Kejar Paket.
Program ini juga membantu para pengungsi dalam menguasai kemampuan berbahasa dan memahami budaya Indonesia. Dengan demikian, mereka mampu berbaur dengan masyarakat lokal Indonesia.

Pelaksanaan Program

SfR merupakan program pendidikan nonformal bagi para pengungsi sebagai upaya agar mampu berbaur dengan masyarakat Indonesia. Tahun ini program SfR sudah memasuki Batch IX. Pada batch ini, SfR memiliki beberapa tujuan. Pertama, membuka akses pendidikan formal bagi anak-anak pengungsi dengan memberikan akses persiapan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kedua, membentuk karakter pengungsi sehingga sesuai dengan budaya Indonesia. Ketiga, membekali keterampilan khusus untuk kemandirian finansial. Keempat, membekali anak-anak Indonesia dengan capaian pembelajaran yang sesuai dengan level usianya.

Pelaksanaan SfR Batch IX berlangsung pada Maret—Desember 2024. Sasaran dari program ini adalah pengungsi anak usia sekolah (6—17 tahun), pengungsi dewasa (di atas 17 tahun), dan anak-anak Indonesia (6—15 tahun).

Kegiatan yang berlangsung meliputi Kelas Persiapan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Kelompok Belajar Mengajar (KBM) rutin sekolah nonformal (Paket A, B, dan C), pengembangan keahlian vokasional, dan bimbingan belajar. Adapun kegiatan tersebut berlokasi di Learning Empowerment Centre (LEC) Dompet Dhuafa, Cisarua, Bogor.

Selain KBM reguler, ada beberapa aktivitas besar yang dirancang untuk meningkatkan kebersamaan para pengungsi dengan warga lokal. Kegiatan tersebut antara lain, Refugee Day Festival, Integration Class, dan Outing Class.

Refugee Day Festival (RFD) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pengungsi Dunia. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan budaya negara asal pengungsi kepada masyarakat lokal dan sebaliknya.

Pada 6 Juli 2024, acara ini berlangsung di LEC Dompet Dhuafa dengan melibatkan 48 siswa penerima manfaat dari Afghanistan, Pakistan, Sudan, Ethiopia, Yaman, dan Indonesia. Dalam suasana yang meriah, para siswa dikelompokkan untuk menyiapkan hidangan khas negara mereka. Kemudian, hidangan tersebut diperkenalkan dan dinikmati bersama sebagai bentuk eksplorasi budaya melalui kuliner.

Tidak hanya keterampilan kerja sama dan komunikasi siswa yang meningkat, tetapi kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan sosial serta pemahaman lintas budaya. RFD pun mampu menciptakan pengalaman bermakna yang memperkaya wawasan semua peserta.

Integration Class adalah kegiatan mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kebersamaan antara siswa pengungsi dan siswa lokal. Dengan tema “United in Diversity: Building Bridges Between Refugee and Local Students,” acara ini melibatkan 25 siswa pengungsi dan 15 siswa lokal di LEC Dompet Dhuafa.

Berbagai aktivitas edukatif dan kompetitif dihelat dalam acara tersebut. Senam sehat, cerdas cermat, puzzle, treasure hunt, matplay, throwing ball, hingga pembuatan wall of dreams dan makan bersama, mengisi agenda kegiatan. Para siswa pengungsi juga tampil mengenakan pakaian adat negara asal mereka, menambah warna kebersamaan.

Melalui suasana yang penuh semangat dan interaksi positif, kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengenal dan menghargai budaya masing-masing. Integration Class juga
mampu membangun rasa saling menghormati serta menciptakan kenangan indah yang mempererat hubungan lintas budaya.

Outing Class School for Refugee Batch IX, kegiatan rekreasi edukatif yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar di luar kelas. Kegiatan yang melibatkan siswa pengungsi dan siswa lokal ini juga dilakukan untuk mempererat hubungan sosial.

Kegiatan tersebut menggabungkan unsur pembelajaran, permainan interaktif, dan eksplorasi alam untuk menciptakan suasana yang menyenangkan sekaligus mendidik. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Learn Together and Share Happiness Make Us Closer.” Outing Class berhasil memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan kolaborasi lintas budaya. Kegiatan ini menjadi sarana untuk menciptakan kenangan positif yang mendukung perkembangan siswa secara emosional, sosial, dan intelektual. Acara ini juga sebagai apresiasi kepada peserta atas komitmen mereka terhadap program SfR.

Penerima Manfaat

Pada tahun 2024, SfR memberikan manfaat kepada 70 penerima manfaat dari berbagai usia dan kewarganegaraan, yang terdiri atas 43 pengungsi (30 anak dan remaja serta 13 dewasa) serta 27 warga lokal. Keberagaman ini mencerminkan komitmen SfR dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung hubungan lintas budaya antara pengungsi dan masyarakat lokal.

Mitra Kerjasama

School for Refugee

Dana ZISWAF yang tersalurkan

Per 30 November 2024 SfR telah menyalurkan dana sebesar Rp. 501.951.654

Galeri

School for Refugee