Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS)

Lorem Ipsum

“Kemiskinan harus diselesaikan dari hulunya, yaitu pembuatan kebijakan publik. Selama kebijakan publiknya tidak berpihak kepada masyarakat, maka upaya pengentasan kemiskinan bisa jadi sia-sia belaka”.

-Parni Hadi, Inisiator & Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa

Akar dari masalah kemiskinan adalah kebijakan yang tidak inklusif, yang sering kali lebih menguntungkan kelompok kaya dan berkuasa daripada rakyat kecil. Struktur yang timpang menciptakan kesenjangan semakin melebar, memperparah ketidakadilan, dan membuat upaya pengentasan kemiskinan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, upaya memutus rantai kemiskinan harus mencakup advokasi terhadap kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat
miskin, baik dalam aspek pendidikan, pekerjaan, maupun distribusi sumber daya.

Salah satu langkah strategis Dompet Dhuafa dalam memperluas peran zakat ke ranah advokasi kebijakan adalah dengan membentuk lembaga think tank bernama Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS). IDEAS bertujuan mendukung Islahul Hukumah (perbaikan kebijakan) melalui kajian ilmiah, riset mendalam, dan rekomendasi kebijakan yang berbasis data. IDEAS menjadi alat advokasi strategis yang memperjuangkan kebijakan publik yang lebih berpihak kepada masyarakat miskin dan terpinggirkan. IDEAS yang kini menjadi bagian integral dari GREAT Edunesia, memulai program sejak Juni 2015 dan secara resmi diluncurkan ke publik pada 23 Mei 2016. IDEAS telah mengalami beberapa kali perubahan nama seiring berjalannya kerja-kerja advokasi kebijakan, dari yang semula Indonesia Development and Islamic Studies pada 2016, berganti menjadi Institute for Demographic and Poverty Studies pada penghujung 2019, dan terakhir menjadi Institute for Demographic and Affluence Studies yang di-relauncing saat Milad Dompet Dhuafa Ke-31 pada 2 Juli 2024. Perubahan nama tersebut semata-mata untuk menguatkan dan penegasan keberpihakan IDEAS sesuai dengan tagline perjuangannya yaitu “Menuju Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Tujuan IDEAS

IDEAS fokus melakukan penelitian dan advokasi kebijakan dengan isu prioritas di antaranya penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial; ketahanan pangan, air, dan energi; pembangunan kesehatan dan pendidikan; makroekonomi dan keuangan negara; pembangunan pertanian dan pedesaan; perencanaan kota, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan; serta peran Islam dalam pembangunan nasional. Hasil penelitian IDEAS dipublikasikan dalam bentuk policy brief dan buku. Sementara, advokasi kebijakan yang dilakukan IDEAS bertujuan mendengar aspirasi masyarakat, terutama masyarakat miskin dan menengah ke bawah untuk disampaikan kepada pemangku kebijakan. Advokasi kebijakan dilakukan melalui diseminasi penelitian (IDEAS Talk), rilis hasil penelitian kepada media berita terpercaya, serta diskusi bersama organisasi masyarakat dan pemerintahan.

Riset yang dihasilkan IDEAS

Riset yg dihasilkan IDEAS Pada 2024, IDEAS memublikasikan enam policy brief sebagai berikut:

  1. Tol Menerjang, Sawah Menghilang pada Januari 2024
  2. Prahara Beras dan Ancaman Ketahanan Pangan pada April 2024
  3. Ekonomi Kurban 2024 pada Juni 2024
  4. PSN, Kemiskinan, dan Mimpi Pertumbuhan Inklusif pada Juli 2024
  5. Mimpi Sejahtera Guru Honorer: Potret Rendahnya Kesejahteraan Guru Honor di Indonesia pada November 2024
  6. Diskriminasi dan Marjinalisasi Masyarakat Sipil dalam Pengelolaan Zakat Nasional di Era UU No. 23/2011 pada Desember 2024,

Selain itu, IDEAS menghasilkan tiga laporan penelitian yang bertujuan dirilis melalui media berita, di antaranya adalah:

  1. Ekonomi Zakat Fitrah 2024 pada April 2024
  2. Survei Kesejahteraan Guru pada Mei 2024
  3. PSN dan Penggusuran Sawah pada Agustus 2024

Saat ini, terdapat satu riset lapangan yang masih dalam proses penulisan laporan yaitu riset Perilaku Merokok Orang Tua dan Anak pada Rumah Tangga Miskin. Survei berlangsung pada Juni-Juli 2024 di lima provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Mitra dan Kerjasama

IDEAS memiliki sejumlah mitra kerja sama dalam upaya advokasi kebijakan. Saat ini, IDEAS bekerja sama dengan media berita Republika untuk merilis publikasi yang disebut “Dialektika” dan Tempo untuk merilis publikasi yang disebut “Studia”.

Pada 2024, hasil penelitian, tanggapan, dan opini IDEAS berhasil masuk ke dalam 550 pemberitaan yang dirilis 266 media berita (per 03 Desember 2024). Sepuluh media berita yang paling banyak mengutip di antaranya adalah Tempo (27), Kompas (26), Tirto (21), Republika (17), Media Indonesia (15), Detik (12), Investor Daily (10), Kumparan (10), Sabili (10), dan Metro (10). Sebagian media lainnya mengutip masing-masing 1-6 pemberitaan. Media tersebut seperti RRI, Antara, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, IDN Times, Jawapos, KBK News, Klik Pendidikan, Liputan6, Valid News, Voi id, serta media berita lainnya.

Aktivitas IDEAS tahun 2024 (best learning/moment dan cerita aktivitas)

Sejumlah hasil penelitian IDEAS telah memiliki dampak bagi masyarakat dan menjadi perhatian Pemerintah maupun lembaga terkait. Policy brief IDEAS tentang Ekonomi Kurban 2024 memberikan insight kepada para Peternak untuk mengestimasi jumlah dan jenis hewan kurban yang mesti diperbanyak dan dikurangi dalam penjualan berdasarkan estimasi jumlah dan kelas ekonomi pekurban, serta estimasi jumlah dan jenis hewan kurban yang akan lebih banyak dibeli oleh pequrban untuk mengurangi tingkat kerugian. Selain itu, hasil riset ini memberikan insight kepada lembaga penyalur daging kurban, seperti LAZ melalui estimasi wilayah yang layak menjadi penerima daging kurban agar disalurkan tepat sasaran.

Hasil riset lainnya yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan hangat adalah kesejahteraan Guru Honorer. Dalam penelitian ini, IDEAS melakukan survei kepada 403 Guru di 25 Provinsi dan menganalisis data makro yang berkaitan dengan Guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaji Guru, terutama Guru Honorer masih jauh dari sejahtera. IDEAS mendukung perbaikan taraf hidup Guru bersama berbagai elemen lainnya. Hasil riset ini telah menjadi perhatian penting bagi para pemangku kepentingan seperti DPR dan Kementerian. Hal ini akhirnya dapat membuka mata Pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan kesejahteraan Guru, meski belum sepenuhnya memuaskan Guru.

Tahun ini, IDEAS diikutsertakan dalam riset internasional bersama Sasakawa Peace Foundation. Riset tersebut bertujuan mengidentifikasi filantropi yang inovatif dan efektif di kawasan Asia untuk mempromosikan pembelajaran dan kolaborasi di antara para pelaku filantropi serta mereka yang berada dalam ekosistem ekonomi yang berdampak secara luas. Riset ini berfokus pada bagaimana sektor filantropi mendukung berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga nirlaba dan perusahaan sosial untuk mengatasi tantangan pembangunan, khususnya di daerah pedesaan, di berbagai negara, yaitu Kamboja, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Sebagai lembaga think tank yang berfokus pada pembangunan nasional dan kebijakan publik yang berpihak kepada masyarakat miskin dan menengah ke bawah, IDEAS akan terus melakukan upaya advokasi kebijakan yang mensejahterakan masyarakat melalui penelitian-penelitian komprehensif.

Wilayah Program
0
Kampus
0
Mahasiswa
0
Adik Asuh
0

Rekam Jejak Manifestasi Tempaan Kepemimpinan

Pada 2023, sebanyak 32.545 orang menjadi penerima manfaaat Leadership Project BAKTI NUSA angkatan 12. Total penerima manfaat leadership project berbasis daring sebanyak 47.151 dengan total konten media sosial sebanyak 2.723.

Guna memasifkan pesan dan dampak leadership project bagi masyarakat luas, para penerima manfaat BAKTI NUSA 12  berkolaborasi dengan 263 mitra strategis di seluruh wilayah program.

orang
0

Mitra Kerjasama

BAKTI NUSA

Jumlah dana yang tersalurkan

Jumlah dana yang tersalurkan untuk program
IDEAS adalah Rp136.494.773 per 10
Desember 2024.

Galeri

IDEAS