PENGEMBANGAN BUDAYA

Pelopor dalam Menghidupkan Tradisi Nusantara

GREAT Edunesia (GEN) Dompet Dhuafa telah mengimplementasikan berbagai program budaya yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni serta budaya lokal di Indonesia. Keunggulan dari program-program budaya Dompet Dhuafa terletak pada pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek, termasuk pengembangan kapasitas, dukungan infrastruktur, dan kolaborasi dengan tokoh masyarakat. Program-program ini tidak hanya fokus pada pelestarian budaya, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Dengan demikian, dampak yang dihasilkan sangat luas dan berkelanjutan, mencakup peningkatan prestasi, kesadaran budaya, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Kampung Silat Jampang (KSJ) Program ini tidak hanya melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia, tetapi juga berhasil mencetak prestasi di berbagai kompetisi, baik nasional maupun internasional. Dengan fasilitas dan pelatihan yang diberikan, KSJ telah berhasil meningkatkan kemampuan para pesilat dan memperkuat identitas budaya lokal. Dampak dari program ini sangat nyata, mulai dari peningkatan prestasi hingga pemberdayaan masyarakat.

Sanggar Budaya Suluk Nusantara (Suluk Nusantara) juga berperan penting dalam melestarikan budaya Nusantara sebagai sarana dakwah Islam. Dengan kegiatan seperti Giat Budaya Lansia Berkarya, sanggar ini berhasil mengajak para lansia untuk tetap aktif dalam seni budaya. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para lansia, tetapi juga oleh komunitas yang terlibat, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Sanggar
ini juga memberikan ruang bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka, sehingga penghargaan terhadap seni budaya semakin meningkat.

Program Serambi Budaya juga memberikan kontribusi besar dalam pelestarian budaya lokal. Sebaran program ini di berbagai daerah seperti Semarang, Sumatra Barat, dan Maluku, Serambi Budaya berhasil menghidupkan kembali tradisi dan seni budaya yang mungkin mulai terlupakan. Dukungan dari pemerintah setempat dan partisipasi generasi muda menunjukkan keberhasilan program ini dalam meningkatkan kesadaran budaya dan memperkuat identitas lokal. Dampaknya tidak hanya pada aspek budaya, tetapi juga ekonomi, dengan pemberdayaan industri kreatif lokal seperti batik dan kerajinan tangan.

Secara keseluruhan, program-program budaya Dompet Dhuafa seperti KSJ, Suluk Nusantara, dan Serambi Budaya telah memberikan kontribusi besar dalam melestarikan dan mengembangkan seni serta budaya lokal di Indonesia. Dampak positif dari program-program
ini dirasakan oleh berbagai pihak, mulai dari para pesilat dan seniman hingga masyarakat luas yang terlibat dalam kegiatan budaya tersebut. Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Dompet Dhuafa terus berperan sebagai pelopor dalam upaya pelestarian budaya Nusantara.

Menggagas Kepemimpinan Profetik dalam Kerangka Kebudayaan Nusantara

Dalam kerangka program budaya GEN, implementasi kepemimpinan profetik untuk pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang menggabungkan nilai-nilai luhur dan budaya lokal. Berbagai model implementasi pengembangan kerangka program sebagai berikut:

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Budaya GEN dapat menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan yang berbasis nilai-nilai profetik untuk para pemimpin masyarakat, terutama di pelosok dan daerah terpencil. Pelatihan ini dapat mencakup pengembangan keterampilan kepemimpinan yang berpusat pada etika, moralitas, dan tanggung jawab sosial.
  2. Kegiatan Seni dan Budaya: Melalui program-program seperti Kampung Silat Jampang dan Serambi Budaya, BudayaGEN dapat mengintegrasikan nilai-nilai kepemimpinan dalam kegiatan seni dan budaya. Misalnya, dalam pagelaran ketoprak atau penampilan seni tarik suara, peserta dapat diajarkan tentang pentingnya kepemimpinan yang adil dan berbasis pada kasih sayang dan keadilan.
  3. Pemberdayaan Ekonomi: Program-program Budaya GEN juga dapat mencakup pemberdayaan ekonomi melalui industri kreatif lokal seperti batik dan kerajinan tangan. Pemimpin yang mengadopsi nilai-nilai profetik akan berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal mereka.
  4. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal: Budaya GEN dapat bekerja sama dengan tokoh masyarakat, pemerintah setempat, dan organisasi swasta untuk memperkuat program-program budaya dan pemberdayaan. Kolaborasi ini akan membantu dalam menciptakan jaringan yang kuat dan mendukung dalam penerapan nilai-nilai kepemimpinan.
  5. Penggunaan Media dan Teknologi: Budaya GEN dapat menggunakan media dan teknologi dalam memperluas cakupan program-program budaya dan pemberdayaan. Misalnya, melalui platform digital, mereka dapat menyebarkan informasi tentang pentingnya kepemimpinan, kebudayaan dan kearifan lokal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pendekatan holistik seperti ini, Dompet Dhuafa dapat memastikan bahwa nilai-nilai kepemimpinan terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga memberikan dampak yang lebih mendalam dan berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat.

Wilayah Program
0
Kampus
0
Mahasiswa
0
Adik Asuh
0

Rekam Jejak Manifestasi Tempaan Kepemimpinan

Pada 2023, sebanyak 32.545 orang menjadi penerima manfaaat Leadership Project BAKTI NUSA angkatan 12. Total penerima manfaat leadership project berbasis daring sebanyak 47.151 dengan total konten media sosial sebanyak 2.723.

Guna memasifkan pesan dan dampak leadership project bagi masyarakat luas, para penerima manfaat BAKTI NUSA 12  berkolaborasi dengan 263 mitra strategis di seluruh wilayah program.

orang
0

Mitra Kerjasama

BAKTI NUSA

BAKTI NUSA juga telah melahirkan lebih dari 600 alumni program sejak angkatan pertama yang berkiprah di berbagai sektor profesi strategis meliputi dokter, entrepreneur, dosen, peneliti, influencer, ekonom hingga politisi. Berikut beberapa alumni yang berkiprah di masyarakat:  Mustopa Patapa, Alumni BAKTI NUSA 2 Palembang, Founder & CEO KULAKU INDONESIA; Al Fath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, Alumni BAKTI NUSA 6 Yogyakarta, Dosen FISIP Universitas Gadjah Mada; Muhammad Farhan Azis, Alumni BAKTI NUSA 10 Malang, Politisi Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Serang. Saat ini, alumni telah menginisiasi terbangunnya wadah alumni bernama Forum Alumni Beasiswa Aktivis sebagai ruang interaksi hingga aksi  kontribusi.

Mitra Kampus

BAKTI NUSA

Galeri

Pemberdayaan Budaya