BAKTI NUSA

THE LEADER OF LEADERS

Bakti Nusa meneguhkan eksistensi dirinya sebagai program penumbuhan kepemimpinan aktivis mahasiswa (leadership growth of activist). Sebagai program penumbuhan kepemimpinan aktivis mahasiswa untuk membentuk pemimpin berintegritas, cendekia, transformatif, dan melayani masyarakat. Bakti Nusa terus berikhtiar menghadirkan calon pemimpin terbaik masa depan dengan inovasi pemberdayaan kekinian yang berdampak positif terhadap kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara.

Leadership Project
0

PM BAKTI NUSA merupakan para aktivis di lingkungan kampus dan memiliki Leadership Project (Leadpro). Hingga saat ini sudah ada 50 Leadpro ‘excellent product’ berbasis inovasi dengan kekhasan masing-masing yang bertujuan mengurai masalah dan tantangan masa kini di masyarakat.

BAKTI NUSA meneguhkan eksistensi dirinya sebagai program penumbuhan kepemimpinan aktivis mahasiswa (leadership growth of activist). Sebagai program penumbuhan kepemimpinan aktivis mahasiswa untuk membentuk pemimpin berintegritas, cendekia, transformatif, dan melayani masyarakat. BAKTI NUSA terus berikhtiar menghadirkan calon pemimpin terbaik masa depan dengan inovasi pemberdayaan kekinian yang berdampak positif terhadap kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam 1 tahun programnya BAKTI NUSA menggunakan kurikulum yang terbagi dalam tiga domain yaitu domain nasional, wilayah, dan personal. Perangkat pembinaan dalam domain nasional terdiri dari Future Leader Challenge (FLC), Leadership Project Incubation, Walk The Talk, Leadership Summit, Activist Career Development (ACD), Cross Activist Coaching, Monitoring dan Evaluasi (Monev), Activist Career Development, Uji Akhir Program, dan National Mission. Perangkat pembinaan dalam domain wilayah adalah perangkat pembinaan yang diselenggarakan diwilayah.

Perangkat ini meliputi Coaching Activist, Executive Mentoring dan maintenance jaringan alumni, tokoh, dan media. Perangkat pembinaan dalam domain personal merupakan perangkat pembinaan berupa penugasan kepada setiap penerima manfaat BAKTI NUSA untuk mencapai target kurikulum tertentu. Perangkat ini dipantau secara rutin oleh manajer wilayah dalam aktivitas pembinaan aktivis. Perangkat pembinaan dalam domain personal setidaknya meliputi Opinion Leader, Membina PM Youlead, Leadership Project, Laporan Bulanan, dan Penugasan.

Sejak Januari 2024, terdapat 52 penerima manfaat BAKTI NUSA angkatan 13 yang dikelola. Penerima manfaat yang diberdayakan tersebar di 15 kampus 13 wilayah, di antaranya wilayah Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Solo, Semarang, Bandung, Palembang, Padang, dan Medan. Setiap penerima manfaat menjalankan 1 leadership project, sehingga secara keseluruhan ada 52 Leadership Project dengan berbagai isu sosial di lingkungan sekitarnya baik dibidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, teknologi dan lainnya. Para penerima manfaat tak langsung yang terdampak Leadership Project tercatat sebanyak 2.343 penerima manfaat pada Desember 2024 ini. Selain menjalankan Leadership Project, setiap penerima manfaat juga mengelola program adik asuh yang terdiri 4-6 orang/mentor dengan sebaran 60 kampus dan 256 adik asuh se-Indonesia.

Dalam menyukseskan programnya BAKTI NUSA telah berhasil bekerja sama dengan berbagai lembaga. Kerja sama yang terjalin bertujuan untuk mendukung segala aktivitas pembinaan. Beberapa mitra tersebut seperti, seperti Global English, Startup Campus, MentorBox.id, Academy Indonesia, English Cafe, IDN.id, IELTSpresso, Myskill, kampunginggris.co, TitikNol English
Course, CETTA Japanase, LTC, LIA, Rumah Scopus, AKSES Education Centre, Language Centre, Obat UKAI, Rimera Serbic, SAC.

Prestasi

Berbagai prestasi telah diraih oleh penerima manfaat BAKTI NUSA di berbagai ajang nasional dan internasional. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Harnanda Mita Anggar Sari (BAKTI NUSA 13 Solo)
    • Founder Desa Wisata Wayang
    • Meraih juara 3 dalam KBA DSA Innovation Astra International 2024 kategori Wisata, Kriya, dan Budaya.
    • Penghargaan ini diberikan di The Langham, Jakarta.
  2. Putri Chalya Firjatu
    • Meraih juara 3 dalam Thailand Inventors’ Day yang diselenggarakan Ministry of Higher Education, Science, Research and Innovation of Thailand 2024.
    • Ajang bergengsi ini diikuti berbagai inovator internasional.
  3. Salma Abiyya
    • Berhasil menjadi awardee program Temasek Foundation International Summer School Leadership Enrichment and Regional Networking (TFLEaRN).
    • Program ini dilaksanakan di Singapore Management University.
  4. Ziyad Muhammad Imani
    • Meraih juara 3 dalam Creativepreneur Festival 2024 pada Marketing Plan Competition Nasional.
    • Kompetisi ini mempertemukan talenta kreatif muda dari seluruh Indonesia.

Harnanda Mita Anggar Sari – BA 13 Regional Solo

Harnanda Mita Anggar Sari putri pertama dari dua bersaudara, berasal dari keluarga sederhana di Kabupaten Klaten Desa Sidowarno. Desa yang masih kental akan budaya dan mayoritas penduduknya bekerja di rumah sebagai pengrajin wayang kulit. Kedua orang tua Mita bekerja di luar kota dari pagi hingga sore.

Pada tahun 2020, pandemi covid 19 mulai masuk ke Indonesia. Mita yang baru memasuki bangku perkuliahan menjadi mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret juga harus merasakan pembelajaran daring. Di sisi lain, terdapat krisis perekonomian tetangga Mita yang bekerja sebagai pengrajin wayang kulit karena terdapat aturan social distancing. Hal ini menyebakan pertunjukan wayang kulit tidak boleh diadakan sehingga wayang yang sebelumnya diproduksi untuk konsumsi dan langganan dalang wayang kulit menjadi tidak laku dijual. Dari sinilah Mita dan 5 pemudi lainnya membentuk kelompok yang diberi nama Generasi Pemuda Wayang (GENMAWA). Kelompok ini menyadari bersama bahwa desa ini tidak akan bisa tumbuh tanpa mata pencaharian utama tersebut. Selain itu, wayang menjadi kebudayaan tak benda hidup yang diakui oleh UNESCO jangan sampai wayang ini berhenti dan punah digenerasi sekarang. Oleh karena itu, GENMAWA membuat inovasi desa wisata berbasis eduwisata pembuatan wayang kulit.
Awal pembentukan pun mengalami kendala seperti aturan social distancing, sehingga Mita mengadopsi ide desa wisata berbasis virtual tour menggunakan aplikasi zoom. Akan tetapi minat masyarakat masih dirasa kurang dalam virtual tour, sehingga pada 2021 Mita bekerjasama dengan KUBE BIMA yang merupakan kelompok pengrajin wayang dan Kampung Berseri Astra Solo (KBA) mengadakan Open Trip secara terbatas mulai dari gratis hingga berbayar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pada akhir 2022, Desa Wisata ini mendapatkan SK Resmi Bupati Klaten yang kemudian membantu administrasi dalam pendaftaran Lomba Desa Wisata Jawa Tengah yang meraih Juara Harapan 1. Sebulan itu, Mita dan teman-teman mencoba kompetisi astra Internasional yang bernama KBA DSA Innovation dan meraih Juara 1 KBA DSA Innovation kategori Kriya dan Budaya.
Penghargaan-penghargaan tersebut menjadi bekal dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. Awalanya Mita dan teman-teman ragu tapi mereka selalu memegang prinsip “jika aku mencoba pilihannya adalah berhasil atau gagal, tetapi ketika tidak mencoba sudah dipastikan yang didapatkan adalah kegagalan saja”. Akhirnya dari ikhtiar itu membuahkan hasil Desa wisata wayang Sidowarno masuk dalam nominasi 75 Besar Desa Wisata Indonesia dan mendapatkan penganugerahan juara 4 kategori souvenir.
Meskipun sudah merintis sociopreneur sejak tahun 2021, namun salah satu list yang belum tercapai hingga menjadi mahasiswa semester 7 adalah mendapatkan beasiswa. Kegagalan mendaftar beasiswa sudah berulang kali ia rasakan. Hingga Mita menemukan informasi pendaftaran Bakti Nusa Angkatan 13. Mita memutuskan untuk mendaftar setelah mendapat rekomendasi dari dosennya. Berkat doa dan dukungan orang tuanya, Mita berhasil lolos tahap wawancara dan akhirnya dinyatakan sebagai penerima manfaat beasiswa BAKTI NUSA Angkatan 13 Regional Solo
Inspirasi dan motivasi yang ia terima selama proses pembinaan Bakti Nusa mendorong Mita untuk tetap berkarya dan mengembangkan leadership projectnya yaitu desa wisata wayang. Meskipun sibuk dengan kegiatan akademisnya, Mita masih konsisten mengembangkan leadpronya yang membawa beberapa kegiatan dan kejuaraan di kancah nasional seperti Juara 3 KBA DSA Innovation Astra Kategori wisata, kriya, dan budaya 2024, 10 desa wisata terbaik Jawa Tengah dalam Beli Kreatif Desa Wisata (BETI DEWI), 6 Desa Wisata Terpilih Program Senandung Dewi Kemenparekraf dengan menyelenggarakan event Sidowarno shadow puppet Festival, dan Desa Wisata terpilih dalam forum bisnis Jawa Tengah di The tavia heritage, Jakarta.
Program Bakti Nusa membawa perubahan besar dalam hidup Mita. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah perkembangan pola pikirnya. Kepemimpinan Mita juga semakin terasah dengan amanah mengembangkan leadership project, menuntaskan tepat waktu masa perkuliahan sarjana. Kemampuan public speaking Mita juga semakin terlatih melalui beberapa forum daerah dan nasional desa wisata. Berbicara dengan orang-orang yang belum dikenal sebelumnya menjadi hal tabu baginya. Berkat bimbingan dan arahan mentor dalam program Bakti Nusa Mita untuk berbicara dengan berbagai pihak, dan hal ini membantu meningkatkan keterampilan komunikasinya.
Kepuasan terbesar datang ketika Mita berhasil memanajemen waktu antara perkuliahan dan leadership projectnya melalui kejuaraan nasional kepenulisan ilmiah dan desa wisata di tahun 2024.. Ia merasa sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, terutama kedua orang tuanya, Masyarakat desa Sidowarno dan program Bakti Nusa yang menjadi wasilahnya berkembang.

Wilayah Program
0
Kampus
0
Mahasiswa
0
Adik Asuh
0

Rekam Jejak Manifestasi Tempaan Kepemimpinan

Pada 2023, sebanyak 32.545 orang menjadi penerima manfaaat Leadership Project BAKTI NUSA angkatan 12. Total penerima manfaat leadership project berbasis daring sebanyak 47.151 dengan total konten media sosial sebanyak 2.723.

Guna memasifkan pesan dan dampak leadership project bagi masyarakat luas, para penerima manfaat BAKTI NUSA 12 berkolaborasi dengan 263 mitra strategis di seluruh wilayah program.

orang
0

Mitra Kerjasama

BAKTI NUSA

BAKTI NUSA juga telah melahirkan lebih dari 600 alumni program sejak angkatan pertama yang berkiprah di berbagai sektor profesi strategis meliputi dokter, entrepreneur, dosen, peneliti, influencer, ekonom hingga politisi. Berikut beberapa alumni yang berkiprah di masyarakat:  Mustopa Patapa, Alumni BAKTI NUSA 2 Palembang, Founder & CEO KULAKU INDONESIA; Al Fath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, Alumni BAKTI NUSA 6 Yogyakarta, Dosen FISIP Universitas Gadjah Mada; Muhammad Farhan Azis, Alumni BAKTI NUSA 10 Malang, Politisi Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Serang. Saat ini, alumni telah menginisiasi terbangunnya wadah alumni bernama Forum Alumni Beasiswa Aktivis sebagai ruang interaksi hingga aksi  kontribusi.

Mitra Kampus

BAKTI NUSA

Galeri

BAKTI NUSA